Selasa, 25 Oktober 2011

Indahnya Berpetualang di Potongan Surga Kawasan Timur Indinesia


Maluku Utara ternyata menyimpan kekayaan dan keelokan alam serta beragam tempat bersejarah yang tak boleh dilewatkan. Obyek wisata di Provinsi Maluku Utara sangat beragam, seperti Wisata Alam, Bahari, Flora dan Fauna, Makanan Tradisional serta pantai-pantai yang cukup banyak dengan keunikan dan karateristik yang tak kalah menariknya dengan daerah lain. Sebut saja pantai Tagalaya, Dorume dan Dodola di Halmahera Utara yang bagaikan anak gadis baru tumbuh dewasa. Eksotis.

Selain objek tersebut, tak kalah menarik jika kita menyambangi situs-situs peninggalan sejarah Kerajaan Islam m serta budaya dan seni tradisional yang cukup banyak sehingga objek dan daya tarik parawisata tersebut bila dikembangkan dengan sistem promosi yang terpadu dan didukung dengan ketersediaan infrastruktur wilayah yang nantinya mempermudah akses bagi para wisatawan baik asing maupun lokal dengan demikian sektor ini pada saatnya dapat merupakan penyumbang pendapatan daerah.

Saat singgah di pantai Dorume, saya dihadapkan pada hamparan pasir hitam yang sangat halus dan berkilauan oleh sorotan mentari timur Indonesia. Kilauan itu disebabkan karena pasir di Dorume mengandung biji besi. Selain itu, saya juga menyaksikan ombak laut yang besar di Dorume, sehingga bagi anda yang senang surfing, bisa datang ke pantai Dorume di Halmahera Utara khususnya pada bulan Desember untuk dapat menikmati sapuan gelombang besar bersama papan surfing anda.

Selain hamparan pantai berpasir putih, Maluku Utara juga memiliki beberapa telaga yang menawarkan keindahan panorama alam natural. Salah satunya danau Galela. Begitu menginjakkan kaki di tepian danau ini, saya melihat air yang begitu tenang dan jernih sehingga cocok untuk berenang, memancing atau pun mendayung. Tak selesai di sini, saat saya beserta rombongan menyambangi Telaga Biru, demikian sebutan yang diberikan penduduk sekitarnya, saya sekali lagi melihat air yang sangat jernih dengan warna kebiruan. Di Telaga Biru ini, menurut legenda, jaman dahulu para bidadari dari khayangan sering mandi di telaga ini. Ada yang unik di Telaga Biru ini, saat mata saya melihat setiap dedaunan yang jatuh ke tengah telaga selalu hanyut ke tepian, sehingga air telaga tetap jernih dan bersih.

Buat anda yang gemar wisata bawah laut, anda harus datang ke pantai Tagalaya, Bobale dan Taman Laut Tobotobo. Ketiga tempat ini konon sering digunakan para wisatawan untuk kegiatan menyelam. Di sini saya juga menjumpai beberapa wisatawan asing yang sedang menikmati keindahan wisata bawah laut di Tagalaya. Saat saya memberanikan diri untuk ikutan menyelam (pertama kali), saya menyaksikan secara langsung keragaman biota laut yang asri di tambah dengan hamparan pasir putih dan panorama pohon Bakau dengan merpati putih dan birunya.

Nah bagi anda yang suka menyaksikan secara langsung berbagai peninggalan sejarah perang dunia kedua, anda wajib datang ke daerah Kao dan Galela. Menurut sejarah, dahulu Kao merupakan basis pertahanan pasukan Jepang di kawasan Pasifik. Bekas peninggalan yang masih ada seperti empat meriam antik, dua bunker, landasan pesawat terbang, dan tiga kapal laut. Sedangkan di desa Pule kecamatan Galela juga dapat menemukan peninggalan perang dunia kedua antara lain dua meriam dan juga landasan pesawat. Di desa Samuda kecamatan Galela Barat, anda dapat melihat sebuah bunker peninggalan Jepang yang masih berdiri tuh.

Masih ada banyak lagi tempat-tempat menakjubkan yang bakalan memacu decak kagum kita setiap kali melewati atau singgah di pulau-pulau di Maluku Utara ini. Anda tentu pernah mendengar tentang Morotai. Nah, untuk sampai ke Morotai, jika terbang dari Jakarta diperlukan waktu sekitar tujuh jam. Setelah transit di Makasar, anda akan singgah terlebih dahulu di Ternate, ibukota provinsi Maluku Utara. Jika kesulitan melanjutkan perjalanan Ternate รข€“ Morotai dengan pesawat terbang, tersedia jalur darat yang kemudian dilanjutkan dengan speedboat melewati Selat Morotai. Sekilas, perjalanan ini akan sangat melelahkan. Tapi anda tak perlu khawatir mengingat keindahan alam yang bertebaran di antero Maluku Utara, kelelahan itu dengan mudah terbayarkan. Sampai di Morotai, anda akan melihat langsung lapangan terbang dengan tujuh run way sebagai peninggalan sejarah dan saat ini hanya satu run way dibangun.

Nah, di sekitar 24 kilometer selatan Daruba, kota kecamatan di Morotai Selatan, anda bakal sampai di Pulau Sumsum, salah satu areal tempat tinggal McArthur saat berada dalam situasi genting. Di dekat dermaga kayu pulau ini terlihat sisa ponton-ponton Sekutu, walaupun sudah mengalami kerusakan akibat perjalanan waktu pemandangan ini menjadi begitu beda dan unik. Terlebih saat saya berjalam beberapa kilometer masuk ke pedalaman pulau, ada sebuah gua yang konon disediakan sebagai tempat persembunyian McArthur.

Tak jauh dari situ, terdapat Pulau Dodola dengan air laut yang jernih memamerkan padang rumput laut dan karang-karang elok yang bisa membuat para pendatang jadi malas pulang. Dodola terdiri dari dua daratan yang dihubungkan dan dikelilingi hamparan pasir putih. Ketika air laut pasang, pulau ini tampak terbagi dua menjadi Dodola Kecil dan Dodola Besar. Ketika surut, pasir putih menjadi "jembatan" indah yang membelah dua perairan.

Saat decak saja terasa tak cukup untuk mengagumi pesona Dodola, salah seorang dari rombongan mengatakan bahwa Dodola merupakan "tempat McArhur berekreasi". Situasi berubah jadi janggal. Seperti janggalnya membayangkan sumber mata air di Morotai, yang kini disebut Air Kaca karena kejernihannya, sebagai "tempat mandi McArthur".

Berakhirnya tulisan ini, bukan berarti habisnya tujuan wisata yang bisa ditemui di Maluku Utara. Ada puluhan lokasi lainnya yang tetap memikat, lengkap dengan jenis-jenis kesenian tradisional yang relatif terpelihara. Saat waktu terasa bergulir begitu cepat di Morotai dan dan tak terasa sudah tiga hari saya di Maluku Utara, banyak hal yang selama ini tak pernah saya temui di tempat lain. Bukan hanya keelokan panorama alam, wisata sejarah mau pun panjangnya perjalanan mengitari Maluku Utara melainkan betapa tiga hari itu tak cukup untuk menyambangi setiap pesona surga di kawasan timur Indonesia ini.

Anda tertarik! Silakan rencanakan perjalanan anda menyibak keelokan alam nusantara dan di Maluku Utara keamanan, kenyamanan serta kedatangan anda akan menjadi prioritas utama. Maluku Utara bukanlah Ambon seperti yang anda lihat ditayangan-tayangan televisi. Menyambangi Maluku Utara, saya seperti menyambangi sebuah surga di kawasan timur Indonesia. [halmaherautara.com]

0 komentar:

Posting Komentar