Beberapa hari ini, New 7 wonder sedang gencar-gencarnya diperbincangkan di media massa. baik televisi, radio, media online, cetak menyuarakan agar warga Indonesia memberikan dukungan sebanyak-banyaknya dengan mengirim sms ke 9818. Hal ini dilakukan agar pulau komodo menjadi juara di kompetisi 7 keajaiban dunia.
Namun, disamping itu new 7 wonder ternyata kini tengah menuai kontroversi. Ada beberapa nomine yang mengundurkan diri karena beberapa alasan. salah satunya, Maladewa yang memutuskan mundur dari persaingandi kompetisi 7 keajaiban dunia. namun alasannya apa? seperti yang dilansir dalam situs resmi pemasaran dan hubungan masyarakat Maladewa, bahwa penyelenggara tidak transparan dalammenjelaskan bagaiamana cara mereka menghitung dukungan.
heeemmm, well. kalau kalian mengikuti berita-berita mengenai new 7 wonder, pasti kalian tau kan bagaimana kerjasama kompetisi ini dengan para provider telekomunikasi demi melancarkan voter untuk mendukung komodo. yup, seperti yang diketahui dulu sms dukungan ini bernilai Rp 1000, sekarang demi meraih kemenangan, smsnya hanya dikenai Rp 1.
Dan mereka mengakui bahwa saat ini sudah dibanjiri dukungan oleh para voter, bahkan diprediksi dukungan akan meningkat pada masa berakhirnya pemilihan tgl 11 november nanti.
Rasa penasran timbul dibenak voter setelah ketua pendukung pemenangan, aktivis lingkungan Emmy Hafild mengatakan bahwa saat ini pendukung komodo mencapai puluhan juta, meskipun tidak boleh disebutkan berapa voter yang mendukung. dengan alasan, peraturan dari panitia penyelenggara the 7 wonders melarang peserta memberikan rincian voters karena kompetisi ini tidaklah menggunakan penghargaan juara satu, dua dan tiga.
dilansir kabar dari beberapa media, setelah banyak dipertanyakan, operator & CP turunkan tarif jadi Rp 1. nah, ketika masih Rp 1.000 tidak jelas apakah dana, benar disalurkan untuk Komodo atau turisme indonesia?. nah loh! :D ditambah banyaknya dukungan figur publik termasuk JK&SBY, jadi makin tidak jelas berapa pembagian hasil antara CP, operator & pemerintah/pihak lainnya yg mengurusi pulau komodo.
namun tidak hanya itu alasan nomine mengundurkan diri. yang lainnya karena biaya-biaya yang tak terduga yang terus menigkat jumlahna. bahkan mereka menyebut harus membayar sponsor platinum mencapai $350 ribu, dua biaya sponsor emas dengan total $420 ribu, mensponsori tur dunia dengan menerima kunjungan delegasi, juga menyediakan perjalanan balon udara, penerbangan, akomodasi, lalu kunjungan wartawan seperti biaya $1 juta bagi penyedia layanan telepon utnuk berpartisipasi dlam kampanye new 7 wonder, dan $1 juta lagi masakapai bisa menempelkan logo new 7 wonder di pesawat-pesawat mereka.
memang sungguh luar biasa biaya-biayanya hanya demi sebuah predikat keajaiban saja. padahal tanpa seperti ini, reputasi komodo itu sudah diakui menjadi tujuan wisata dunia. coba saja banyak wisatawan2 yang berkunjung kesana.
kalau dipikir-pikir, lebih baik ya biaya jutaan dolar itu digunakan untuk kampanye wisata-wisata yang lainnya yang tidak kalah menakjubkan yang ada di Indonesia daripada demi membayar biaya-biaya lisensi pada sebuah perusahaan yang tidak jelas reputasinya?
dan perlu kalian tau bahwa lembaga new 7 wonder ini sama sekali tidak terhubung dengan lembaga UNESCO di bawah PBB. Malahan UNESCO itu sudah menetapkan Taman Nasional Komodo sebagai Situs Warisan Dunia pada 1986.
dan sejak 2007, Unesco pun menyatkan bahwa mereka sudah berkali-kali diajak bekerjasama oleh organisasit itu (new 7 wonder) tapi mereka lebih memilih untuk tidak berpartisipasi. bahkan, UNESCO sampai mengaskan bahwa yang mereka lakukan dengan penetapan situs-situs warisan dunia sangat berbeda dengan apa yang dilakukan oleh new 7 wonder.
Maka ketika UNESCO mengatakan, “tidak ada yang bisa dibandingkan antara kampanye media yang dilakukan Tuan Weber dengan pekerjaan ilmiah dan proses pendidikan yang kami lakukan di UNESCO sehingga menghasilkan daftar situs-situs Warisan Dunia,” itu artinya mereka sedang memberi peringatan keras akan cara kerja lembaga ini.
kalau sudah seperti ini, kenapa pemerintah masih saja ngotot memenangkan komodo dalam kompetisi yang tidak jelas cara penjuriannya ini? padahal UNESCO loh yang sudah memberikan pernyataan seperti diatas itu. kan tidak mungkin juga kalau pemerintah tidak tahu mengenai hal ini. heeem okelah yaa, kalau kalaupun Indonesia nantinya menang, Indonesia tidak boleh mencantumkan predikat pemenang New 7 Wonders of Nature pada P. Komodo (di media promosi, di publikasi, di dokumen resmi, dll) kecuali membayar LISENSI kpd New 7 Wonders Foundation.
nah loh kalau begini jadinya, masih vote komodo ato gak? :D hayoooooo hayooooo :D:D
0 komentar:
Posting Komentar